Pakai Minyak atau Pelembap Kulit Kepala
Minyak seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak almond dapat membantu melembapkan kulit kepala dan mengurangi ketombe serta rasa gatal. Terapkan sedikit minyak ke kulit kepala sebelum mencuci rambut atau biarkan semalam sebelum keramas.
Baca Juga: Fakta Medis Kanker Kulit Melanoma, Kenali Bahayanya
Dermatitis Kontak Alergi
Penyebab kepala gatal tapi tidak ada kutu dan ketombe adalah dermatitis kontak alergi. Kondisi ini dapat terjadi akibat pemakaian cat rambut, sampo, atau produk rambut lainnya.
Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.
Tinea capitis adalah infeksi jamur yang dikenal sebagai kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa.
Penyakit ini dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, serta dapat membesar seiring dengan waktu.
Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan, meninggi, serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami kulit kepala gatal.
Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kondisi ini tak hanya menyerang anak usia sekolah, setiap orang pun ternyata berisiko.
Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut. Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut.
Artikel Lainnya: Tips Alami Mengatasi Kulit Kepala Kering, Coba, Yuk!
Dermatitis Kontak Alergi
Penyebab kepala gatal tapi tidak ada kutu dan ketombe adalah dermatitis kontak alergi. Kondisi ini dapat terjadi akibat pemakaian cat rambut, sampo, atau produk rambut lainnya.
Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.
Tangerang (ANTARA) - Kegiatan keramas semestinya berlangsung tiga hingga lima menit agar tidak terdapat sisa partikel yang menyebabkan kulit kepala gatal, demikian disampaikan pakar perawatan kulit PT Paragon Technology & Innovation Meti Fatmawati di Tangerang, Senin.
"Jika keramas terlalu lama, banyak partikel yang dapat mengendap di rambut. Jika partikel itu terlalu lama bertahan di rambut, justru rambut akan lepek." kata Meti.
Meti juga menyarankan frekuensi keramas disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rambut orang. Begitupula, pemijatan lembut untuk menguatkan akar rambut.
Baca juga: Berapa kali dalam seminggu harus keramas? ini kata ahli
Pembilasan rambut, lanjut Meti, perlu dipastikan secara menyeluruh agar busa sampo tidak tertinggal di rambut. Busa sampo menyebabkan rambut lepek dan kulit kepala terasa gatal.
"Selepas keramas, pembilasan harus sempurna. Jadi, penyebab rambut lepek atau kadang ada putih-putih itu berasal dari residu atau busa sampo yang belum dibilas. Sisa busa itu menumpuk dan menyebabkan gatal," kata Meti.
"Kadang pakai sampo beberapa hari masih ada putih-putih. Itu belum tentu ketombe. Pembentukan ketombe enggak terjadi secara cepat. Jadi, pastikan busa ketika keramas tidak ada lagi di rambut," ujarnya.
Baca juga: Busa sampo sedikit saat keramas? ini sebabnya
Pewarta: Lia Wanadriani SantosaEditor: Imam Santoso Copyright © ANTARA 2019
Tinea capitis adalah infeksi jamur yang dikenal sebagai kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa.
Penyakit ini dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, serta dapat membesar seiring dengan waktu.
Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan, meninggi, serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami kulit kepala gatal.
Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kondisi ini tak hanya menyerang anak usia sekolah, setiap orang pun ternyata berisiko.
Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut. Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut.
Artikel Lainnya: Tips Alami Mengatasi Kulit Kepala Kering, Coba, Yuk!
Jaga Kebersihan Rambut dan Kulit Kepala
Pastikan untuk mencuci rambut secara teratur dengan sampo yang sesuai dengan jenis kulit kepala. Hindari mencuci rambut terlalu sering atau terlalu jarang.
Bersihkan rambut dengan lembut dan pastikan untuk membersihkan sisa-sisa produk perawatan rambut yang mungkin menumpuk di kulit kepala.
Gunakan Sampo Anti-Gatal
Pilih sampo yang dirancang khusus untuk kulit kepala sensitif atau mengandung bahan aktif seperti tar, selenium sulfida, atau ketoconazole yang dapat membantu mengatasi masalah kulit kepala seperti ketombe atau dermatitis seboroik. Gunakan sampo ini secara teratur sesuai petunjuk penggunaan.
Dermatitis Seboroik
Jenis dermatitis seboroik bersifat kronis dan dapat memengaruhi area-area yang memiliki kelenjar minyak berlebihan, termasuk kulit kepala. Faktor genetika dan kelebihan produksi minyak oleh kelenjar sebaceous menjadi pemicunya.
Gejalanya meliputi kulit kepala berminyak, terasa gatal, bersisik, dan merah. Sisik yang terbentuk bisa berwarna putih atau kuning. Meskipun penyebab pastinya tidak sepenuhnya dipahami, kondisi ini dapat memburuk dalam kondisi stres atau pada saat perubahan hormon.
Baca Juga: Kanker Kulit Kepala: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatannya
Kurap pada kulit kepala disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut Tinea capitis. Jamur ini dapat menyebabkan bercak-bercak merah atau coklat di kulit kepala yang bersisik dan terkadang terasa gatal.
Penyakit kurap dapat menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi, seperti sikat rambut atau topi.
Kurap pada kulit kepala lebih umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat memengaruhi orang dewasa. Pengobatan kurap biasanya melibatkan penggunaan antijamur topikal atau oral, dan penting untuk segera mendapatkan perawatan medis untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi gejala.
Cara Mengatasi Kulit Kepala Gatal
Mengatasi gatal pada kulit kepala tergantung pada penyebab yang dialami. Namun, berikut beberapa cara umum yang bisa Anda lakukan:
Kapan Harus ke Dokter?
Meski bukan kondisi yang serius, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter jika gatal pada area kulit kepala disertai gejala seperti berikut:
Penting untuk diingat bahwa jika kulit kepala gatal berlanjut atau disertai gejala lain yang mencemaskan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi di Ciputra Hospital terdekat untuk diagnosa lanjutan yang lebih optimal.
Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Diperbarui pada 22 April 2024
Hindari Produk Perawatan Rambut yang Mengandung Bahan Berpotensi Iritan
Beberapa produk perawatan rambut mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Hindari produk dengan alkohol, pewangi kuat, atau bahan kimia keras. Pilih produk yang lebih lembut dan cocok dengan jenis kulit kepala Anda.
Terlalu Sering atau Terlalu Jarang Keramas
Gatal pada kulit kepala juga bisa disebabkan karena kebiasaan mencuci rambut yang berlebihan atau sebaliknya, terlalu jarang keramas.
Kondisi ini dapat memengaruhi keseimbangan minyak alami di kulit kepala. Jika seseorang sering mencuci rambut, terutama dengan penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras, minyak alami rambut yang melindungi kulit kepala akan hilang.
Sebaliknya, terlalu jarang keramas juga dapat menyebabkan penumpukan minyak dan sel-sel kulit mati, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri. Akibatnya, daerah kulit kepala akan mudah terasa gatal, berketombe, atau bahkan masalah kulit lainnya.
Sebaiknya, pilihlah produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit kepala Anda dan sesuaikan frekuensi mencuci rambut sesuai kebutuhan, seperti 2 sampai 3 kali seminggu.
Baca juga: Penyebab Ubanan di Usia Muda, Apakah Berbahaya?